Skip to main content

Posts

Surat Untuk Yang Tercantik

Aku menulisnya dengan mengulang memori tentangmu, surat ini tertulis untukmu.  __________________ Hai :) Aku senang bisa nulis surat ini buat kamu.  Kamu cantik, aku tahu sejak awal mengenalmu. Kamu berbeda, jauh dari ekspektasiku.  Terima kasih sudah memberi mata baru bagiku memandang arti cantik itu sendiri.  Aku ingat bagaimana cantiknya dirimu saat itu.  Kamu pandai sekali berkelakar, mengajak orang terpingkal-pingkal. Kamu juga pandai membaur di keramaian, membuat saya terkesan.  Kemudian aku ingat, kamu pernah jujur sekali mengembalikan kelebihan uang kembalian meski hanya dua ratus rupiah. Padahal kamu harus berbalik arah jauh untuk mengembalikannya. Itu tetap bukan hakku, tegasmu saat aku bilang lupakan saja.  Kamu juga selalu membereskan sampah teman-teman lain selepas makan, padahal ada staf kebersihan yang pasti membereskannya. Hanya ingin meringankan pekerjaan orang lain, begitu kamu bilang. Oh iya, kamu mungkin tidak ingat. Ta
Recent posts

Pelanggan Budiman

Sumber: Dokumen Pribadi Kolom komentar penuh dengan pertanyaan. Siapa lagi kalau bukan pelanggan. Seorang pebisnis bermata manis baru saja memindahkan isi tokonya ke sebuah layar yang kini digenggam semua calon pelanggan, pelanggan setia, dan mantan pelanggannya.             Pengikut setia sekaligus pelanggan terus menulis, Yang nomer tiga ready Sis? Harganya berapa ya? Ukurannya apa saja ya Min? Bisa kirim luar pulau Gan? Mau ini @teman_setia @shb.lama @okb.asli.             Pemilik akun bersiap membalas: Ready kak. Silahkan dipesan kak. Ukuran dan harga bisa cek link di bio ya kak . Semua jawaban dibarengi emotikon senyum dengan pipi merona dan kedua tangan yang mengatup. Tunjukkan sedikit keramahan pada pelanggan, begitu kata mentor-mentor bisnis daring di saluran video terkemuka.             Di hari kemudian, transaksi uang berjalan. Terus bertambah nominalnya. Setiap pelanggan mungkin hanya bertransaksi dengan lima sampai enam nominal. Tapi pebisnis itu meneri

30 Hari Mencari Ketenangan

Sumber: Dokumen Pribadi Beberapa orang mungkin sudah melakukannya lebih dulu dan tentunya lebih baik ketimbang saya, tapi saya ingin tetap mencobanya. _____________ Sebuah video di kanal youtube milik Matt d'avella berhasil mempengaruhi pikiran saya. Videonya tidak begitu rumit, sederhana saja. Matt hanya menjelaskan bahwa dia menjajal tantangan baru, 30 HARI TANPA MEDSOS. Matt juga memberi tantangan penontonnya untuk mencoba hal yang sama dengan yang dilakukannya. Terdengar mudah, tapi siapa sangka tidak bagi saya. Matt melakukannya dengan menghapus aplikasi facebook, instagram, dan twitternya. Pada hari pertama beberapa kali ia terlihat masih mengecek gawai untuk membuka akun media sosialnya. Matt nampaknya masih mencoba beradaptasi. Singkat cerita, sebagaimana telah saya ceritakan sebelumnya, Matt mengajak kami -penontonnya- untuk mencobanya. Maka pada 10 Februari 2019 lalu, genap 30 hari sudah saya menghapus media sosial kegemaran saya, instagram. Sejak m

Ruang Kecil Dariku

Sekarang aku punya pekerjaan baru. Hei, jangan kira aku ini mahasiswi pengangguran tak berguna. Pekerjaan ini menyenangkan, khusus bagi hatiku saja, urus saja soal hatimu sendiri. Jangan ikut-ikutan pekerjaaan baruku !! * “Milian, kamu sekarang jadi suka ngeliatin kuku terus sih?” “Memang, ada titik putih di kuku jari manisku,” “Lalu? Apa bagusnya?” “Bagusnya? Bagusnya karena titik itu ada di jari tangan kananku,” “Baik, jadi?” “Ih, kamu tahu nggak sih, kalau ada tanda putih di kuku jarimu dan itu di tangan kanan artinya ada yang sedang suka sama kamu,” “Kalau di jari tangan kiri?” “Berarti ada yang sedang membencimu,” Yang barusan itu percakapan singkat ala mahasiswi baru di kampus sambil menunggu kedatangan dosen yang selalu terlambat 30 menit setiap pertemuan. Kalian mungkin bertanya-tanya pekerjaan macam apa yang dikerjakan seorang mahasiswi baru di semester keduanya setelah sebelumnya kujelaskan kalau aku punya pekerjaan baru dan menghimbau kalian u

Tur dari Tuhan

Dunia serupa apa yang kalian inginkan? Teman macam bagaimana yang kalian cari? Harta sebanyak apa yang kalian butuhkan? Rupa secantik dan setampan apa yang kalian dambakan? Tenang, aku punya semuanya. Aku punya semua yang kalian inginkan, yang kalian dambakan, dan yang kalian harapkan, jadi marilah kawan kuajak kau bermain ke duniaku. **** Pagi yang bising. Deru burung besi diatas sana mengganggu nyenyak tidurku. Ditambah desis ular tua reot yang tersedak-sedak melewati jalur besinya. Aku tak sendiri, ada lima belas orang temanku yang tidur disampingku dan sama-sama terusik tidurnya. Suara-suara itu serupa jam beker kami, berdering sejak pukul lima sebenarnya, cukup untuk membangunkan kami sholat subuh tapi tak   kami lakukan. Kami malas sholat subuh karena tak bikin perut kenyang. Kami lebih suka menyemir sepatu atau berjualan koran atau mengamen atau menjadi buruh angkut di pasar sekedar membawakan empat atau lima kantung kresek besar berisi belanjaan ibu-ibu gendut,

Bongkahan Kisah Kamis

Kamis siang terik, 14.10 WIB. img. by google Gale sedang melaksanakan ritual rutinnya. Lagi-lagi kelupaan , Gale lagi-lagi ditimpa lupa. Penyakit yang katanya tak ada obatnya. Sudah keberapa kalinya entah, tawaran Gopar yang menjadikannya berbuat seperti itu. Gale memang tak biasanya tak mendengarkan Gopar, maka sebab itulah Gale lupa bahwa ia sedang melakukan rutinitas yang seribu kali lebih menjamin kehidupan akhiratnya di banding apa yang ditawarkan Gopar padanya siang itu, sebungkus permen mint . “Nih permen mint, biar mulutmu tak bau macam telur busuk,” Tidak salah pemirsa sekalian, tentu tak ada salahnya ditawari sebungkus permen. Setahu saya juga tidak ada satupun perundang-undangan negeri ini yang melarang seseorang mengemut permen di siang terik. Gale saat itu kebetulan memang merasa kalau mulutnya bau. Maka diterimalah sebungkus permen itu dan langsung diulumnya. Tapi mari kita lihat apa yang sebenarnya terjadi dengan kawan kita Gale siang itu sebelum kejadian